WORKHSOP PKP 2 POKJAWAS PAI JATIM DI TRENGGALEK
Pokjawas PAI jatim :
Bertempat di Hotel Lugano Trenggalek Jawa Timur, Pokjawas PAI Jawa Timur bekerjasama dengan Bidang PAIS kanwil Kemenag Jawa Timur menyelenggarakan kegiatan Workshop PKP PAI 2 Di Trenggalek yang bertajuk : Pendampingan penguatan Moderasi Beragama bagi pengawas PAI di sekolah. diselenggarakan secara daring dan luring dimulai 24,30 Mei 2024 sampai 4 - 6 Juni 2024. Diikuti sekitar 120 pengawas PAI se jawa timur. Kegiatan ini dibuka oleh kepala kemenag kabupaten Trenggalek Drs. Dr. Mohammad Nur Ibadi, M.Hi, MM. hadir secara daring pada kesempatan ini kepala PLt Kanwil Kemenag Jatim serta Kabid PAIS. Adapun narasumber terdiri dari Pais kanwil jatim, ketua pokjawasnas serta dari Balai diklat Keagamaan surabaya. pada kesempatan ini, Plt kepala kemenag jatim Drs. Mufi Imron Rosyadi, M.EI menyampaikan dalam sambutan Pembuakaan PKP Pengawas PAI, Beliau berharap melalui tenaga pendidik yaitu guru PAI bahwa Moderasi beragama bisa buming dikenal dilingkungan sekolah baik tingkat PAUD, TK, SD, SMP maupun SLTA.
Diantara 7 program prioritas kementarian agama salah satunya adalah tentang moderasi beragama. Moderasi beragama bukanlah agamanya dimoderasi, tetapi cara beragama yang dimoderasi. Kita paham betul bahwasanya agama sudah cukup moderat, tetapi cara dia beragama, cara fikir, cara sikap atau tindakan perlu dilakukan moderasi di setiap lingkungan pendidikan. Karena tidak mustahil kita jumpai tindakan sikap sikap tidak toleran, tidak komitmen berwawasan kebangsaan di lembaga pendidikan oleh karena itu perlu penguatan Moderasi. Kami berharap melalui workhsop para guru ini bisa memberikan penguatan penguatan menciptakan agen-agen moderasi, menciptakan kader-kader anak-anak kita sebagai pilar penguat dalam moderasi beragama.
Harapan kami nanti di sekolah ini menjadi satu hal pembiasaan anak-anak kita dikenalkan dengan sikap-sikap moderasi sebagaimana empat indikator moderasi beragama yaitu : Komitmen Kebangsaan, Toleransi, Anti kekerasan, dan Penghargaan terhadap Tradisi.
Moderasi ini penting dilakukan dilakukan, karena banyak kejadian-kejadian yang menjadi latar belakang kegiatan ini dilaksanakan. Kita paham betul beberapa tahun waktu yang lalu itu ada beberapa kegiatan-kegiatan yang mengganggu disintegrasi bangsa, atas nama agama atas nama suku atas nama ras, yang kadang mengoyak-oyak persatuan bangsa Indonesia. Oleh karena itu kita perlu Kementerian Agama merasa berkewajiban untuk menjaga kerukunan umat beragama, antar suku agama supaya keberagaman yang ada di Indonesia ini menjadi kekuatan bukan sesuatu memperlemah.
Memang sebuah takdir bahwasanya Indonesia ini diciptakan atau negara ini terbentuk dalam situasi kondisi masyarakat yang beragam baik suku agama budaya dan bahasa. Indonesia ini banyak suku agama dan bahasa tetapi ini bisa menjadi satu kekuatan yang luar biasa manakala dikelola dengan baik, tetapi juga bisa menjadi satu sesuatu yang mengancam disintegrasi manakala tidak dijaga oleh karena itu kementerian agama dengan program prioritas moderasi beragama ini diharapkan bisa merakit kembali bagaimana kebersamaan menjaga persatuan sebagaimana komitmen para pendiri bangsa bahwa kita sudah sepakat memang berbeda-beda suku, berbeda bahasa kita berbeda agama tetapi kita sepakat bahwasanya NKRI ini adalah pilihan kita dalam bernegara, kita sepakat bahwa kita tetap akan bersatu dalam negara kesatuan Republik Indonesia.